Penggunaan open
source belakangan
ini semakin popular saja. Namun, open
source ini
memliki keuntungan dan kerugian.
Beberapa
keuntungan :
Adanya
hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code.
Ketersediaan source
code dan
hak untuk memodifikasi
Tidak
disandera vendor.Open
source menggunakan
format data terbuka, sehingga data menjadi transparan dan bisa
dengan bebas diproses di sistem komputer yang berbeda-beda, sambil
tetap menjaga keamananya. Dengan demikian, konsumen tidak lagi
terikat pada kemauan vendor untuk dapat menggunakan data-datanya.
Banyaknya
tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek.
Proyek open
source biasanya
menarik banyak developer,
misalnya: pengembangan web
server Apache
menarik ribuan orang untuk ikut mengembangkan dan memantau.
Kesalahan
(bugs,
error)
lebih cepat ditemukan dan diperbaiki.
Hal ini dikarenakan
jumlah developer-nya
sangat banyak dan tidak dibatasi. Visual
inspection (eye-balling)
merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang
paling efektif. Selain itu, source
code tersedia
membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus
menunggu dari vendor.
Kualitas
produk lebih terjamin.
Hal ini dikarenakan evaluasi dapat
dilakukan oleh banyak orang, sehingga kualitas produk dapat lebih
baik. Namun, hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang
ramai dikembangkan orang. Tidak selamanyaopen
source dikembangkan
oleh banyak orang, karena bisa juga dilakukan oleh individual.
Lebih
aman (secure).
Sifatnya
yang terbuka membuat produk open source dapat dievaluasi oleh siapa
pun. Public
scrutinity merupakan
salah satu komponen penting dalam bidang keamanan. Secara umum, open
source
memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terkendali
secara otomatis. Namun, hal ini dapat tercapai, jika security
by obscurity bukan
tujuan utamanya.
Hemat
biaya.Sebagian besar developer ini
tidak dibayar/digaji.
Dengan demikian, biaya dapat dihemat dan
digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, misal
membeli server untuk hosting
web.
Tidak
mengulangi development.
Pengulangan
(re-inventing
the wheel)
merupakan pemborosan. Adanyasource
code yang
terbuka membuka jalan bagi seseorang programmeruntuk
melihat solusi-solusi yang pernah dikerjakan oleh orang lain. Namun,
pada kenyataannya tetap banyak pengulangan.
User dapat
membuat salinan tak terbatas, menjual atau memberikan bebas hasil
lisensi.
User dapat
memodifikasi dan mengunci agar hanya kalangan terbatas yang dapat
membaca kode dan memodifikasinya.
Mencegah software
privacy yang
melanggar hukum.
Beberapa
kerugian :
Kurangnya
SDM yang dapat memanfaatkan open source.
Ketersediaan source code
yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM yang ada tidak dapat
menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk
saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open
source dan
yang propriertary dan
tertutup.
Tidak
adanya proteksi terhadap HaKI.
Kebanyakan orang masih menganggap
bahwa open
source merupakan
aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan
besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut.
Karena sifatnya dapat di-abuse oleh
orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
Kesulitan
dalam mengetahui status project.
Tidak
ada garansi dari pengembangan.
Limitasi
modifikasi oleh orang – orang tertentu yang membuat atau
memodifikasi sebelumnya.
Untuk
beberapa platform,
contohnya JAVA yang memiliki prinsip satu tulis dan bisa dijalankan
dimana saja, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak
competible dengan platform lainnya.
Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridge-nya
belum bisa dijalankan di platform Mac
OS.
Open
Source digunakan
secara sharing,
dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software
dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open
Source yang
sama.